Apa itu Kesenian Hadrah ?
Kesenian Hadrah atau Hadroh merupakan kesenian musik iring-iringan yang tak lepas dari sejarah berdakwah agama islam di indonesia. Kesenian ini memiliki makna semangat cinta kepada allah dan Rasul-nya. Kesenian Hadroh mempunyai ciri khas yang di mana memadukan Tabuhan , Solawat ,dan Tari-tarian.
Bentuk Pertunjukan kesenian ini mirip pembacaan wawacan ( Karya sastra ) yang diiringi dengan beduk dan rebana. Jika di lihat dari gaya dan lagunya, Kesenian hadrah ini sangat di pengaruhi oleh budaya Parsi dan Arab yang di adumaniskan dengan kesenian Sunda. Pengaruh Arab terlihat dari puisi solawatan yang dijadikan syair lagu , Sementara unsur Sunda sangat kental dari irama lagu yang di nyanyikan oleh para pemain dan jenis tabuhan yang di gunakan.
Alat Musik apa saja yang dapat mengiringi kesenian Hadrah ?
Perlu kita ketahui kesenian Hadrah mempunya ciri khas dalam setiap iringannya terutama pada bagian alat musik. Alat musik yang di gunakan mengiringi kesenian Hadrah yaitu :
- Rebana
Alat musik Rebana ( Sumber : Wikipedia.com ) |
"Rebana adalah alat musik instrumen tradisional yang berbentuk gendang pipih khas suku melayu. Rebana terdiri dari dua bagian penting yaitu bingkai dan kulit. Bagi masyarakat di negeri Melayu atau Pahang, Permainan ini sangat populer terutama di kalangan penduduk di sekitar sungai pahang . Tepukan Rebana mengiringi lagu-lagu tradisional , Rebana biasanya dimainkan pada saat hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan irama"
2. Tilingtit / Waditra Dogdog
Alat Musik Tilingtit ( Sumber : Wikipedia ) |
"Tilingtit atau Waditra Dogdog adalah alat musik pukul yang menyerupai drum yang terbuat dari kulit dan kayu. alat musik ini di gunakan sebagai penyaji ritme yang tergabung sebagai Waditra pokok dalam Reog ( ogel ) atau Dogdog lonjor dan juga reak "
3. Kompeang
Alat Musik Kompeang ( Sumber : Wikipedia ) |
"Kompeang merupakan alat musik tradisional yang populer di masyarakat Melayu. Alat musik kompeang ini terbuat dari kayu , kulit kambing betina , kulit kerbau ,dan getah sintetik. Pada biasanya seurat rotan akan di selit pada bagian belakang antar kulit dan bingkai kayu yang di sebut baluh. Kompeang perlu di letakan penegang atau sejenis rotan yang diletakan tepat dibawah kulit atau biasa disebut sedak yang bertujuan untuk menciptakan bunyi kempyang ketika di palu dan di pukul "
Sumber Refrensi : Wikipedia
Comments
Post a Comment